Rabu, 24 Maret 2010

TUGAS SESESTER 2. BAHASA INDONESIA

Nama : ANDREAS YUDHA P NIM : 26.08.1.1.003 DAKWAH / KPI
Manfaat Perencanaan Keuangan

Sebagai seorang eksekutif, anda termasuk beruntung. Pasalnya Anda bisa menjalin hidup dengan kualitas lebih tinggi dibanding rata-rata orang Indonesia. Akan tetapi, kebutuhan hidup berpacu dengan pendapatan. Makin tinggi pendapatan seseorang kebutuhan hidupnya makin tinggi pula. Ketika menyandang status sebagai eksekutif, anda tentu ingin mempunyai mobil bagus, rumah bagus, berdandan yang chick. Itu baru kebutuhan anda sendiri. Oleh karena itu kendati terhitung berpendapatan besar dibandingkan rata-rata pendapatan rakyat Indonesia, tak jarang para eksekutif juga mengalami mismatch dalam pengelolaan keuangan.
Ada kalanya, mereka kelebihan arus kas, tetapi pada saat lain kekurangan arus kas. Agar pasang surut kas itu dapat diantisipasi dan ditangani dengan baik, anda perlu melakukan perencanaan keuangan. Perencanaan keuangan dapat membantu anda untuk lebih mengerti kebutuhan anda maupun dalam menyusun strategi untuk memenuhinya. Selain itu, perencanaan ini juga membuat anda menjadi lebih realistik, termasuk dalam merencanakan pengeluaran agar sesuai dengan kemampuan. Perencanaan keuangan adalah suatu seni sekaligus ilmu yang harus ditekuni terus-menerus dalam menghadapi kejadian-kejadian dalam kehidupan.
Berkaitan dengan hal itu, ada beberapa hal yang harus dipahami secara benar, agar perencanaan keuangan lebih cermat dan bijaksana. Pertama, anda perlu memperkirakan kondisi finansial saat ini. Artinya, anda harus menginventarisasi aset secara cermat dahulu, seperti deposito di bank, reksadana, emas, tanah, real estate dan jenis kekayaan lainnya. Jumlahkan nilai asset tersebut lalu kurangi dengan hutang yang dimiliki dan kewajiban keuangan lainnya (jika ada). Berkaitan dengan inventarisasi aset itu, anda juga harus melakukan perhitungan pendapatan dan pengeluaran. Ini untuk mengetahui, apakah di masa mendatang aset anda terus bertambah atau sebaliknya, menyusut.
Kedua, anda perlu menentukan target keuangan, boleh lebih dari satu target. Target ini menjadi lebih berarti dan memberikan motivasi apabila anda dapat membayangkan atau memvisualisasikannya. Untuk itu, yang harus anda lakukan adalah mengidentifikasi dan merinci target-target keuangan anda. Misalnya, menabung untuk menmyekolahkan anak di Universitas Indonesia lima belas tahun mendatang, membeli mobil, membayar uang muka rumah, membayar cicilan rumah dan mobil, berlibur ke luar negeri bersama keluarga pada tahun depan sampai menghadapi masa pensiun. Cobalah luangkan waktu sehari atau dua hari untuk mencatat semua yang Anda inginkan dalam hidup kita.
Ketiga, memecah target-target finansial tersebut dalam jangka pendek (kurang dari setahun), jangka menengah (1-5 tahun), dan jangka panjang (lebih dari 5 tahun). Yang perlu diperhatikan dalam target keuangan, target tersebut harus dapat diukur dengan memperkirakan biaya yang diperlukan dan kapan akan dicapai.
Keempat, menentukan kekurangan (jika ada) arus kas kita pada masa depan untuk mencapai target itu. Ini dilakukan dengan membandingkan dengan arus kas pendapatan masa depan dengan kebutuhan biaya sesuai dengan cita-cita finansial anda. Setelah kekurangan ditentukan, anda kini dapat merencanakan bagaimana menutup keuangan tersebut.



Menurut saya :
- Paragraf yang pertama termasuk paragraph induktif.
“Oleh karena itu kendati terhitung berpendapatan besar dibandingkan rata-rata pendapatan rakyat Indonesia, tak jarang para eksekutif juga mengalami mismatch dalam pengelolaan keuangan”.
- Paragraf yang kedua termasuk paragraph induktif.
“Perencanaan keuangan adalah suatu seni sekaligus ilmu yang harus ditekuni terus-menerus dalam menghadapi kejadian-kejadian dalam kehidupan.”
- Paragraf yang ketiga termasuk paragraph deduktif.
“Anda perlu memperkirakan kondisi finansial saat ini”.
- Paragraf yang keempat termasuk paragraph deduktif.
” Anda perlu menentukan target keuangan”.
- Paragraf yang kelima termasuk paragraph deduktif.
“Yang perlu diperhatikan dalam target keuangan, target tersebut harus dapat diukur dengan memperkirakan biaya yang diperlukan dan kapan akan dicapai”.
- Paragraf yang keenam termasuk paragraph deduktif
“Menentukan kekurangan (jika ada) arus kas kita pada masa depan untuk mencapai target itu”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar